Rupiah lebih banyak terbebani pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Banker's Dinner semalam. Perry melontarkan sinyal bahwa bank sentral akan mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di kisaran untuk memastikan inflasi tahun depan berada di rentang 1,5%-3,5%, juga untuk memitigasi dampak ketidakpastian dinamika global.
Pergerakan rupiah di pasar forward yang semula menguat kini juga berbalik melemah menuju zona Rp15.500-an.
Dari sisi teknikal, rupiah telah menjebol level support terkuat dan bila tekanan terus berlanjut, rupiah bisa semakin melemah ke Rp15.525-Rp15.580/US$, dengan support selanjutnya di MA-50 pada level Rp15.645/US$.
Sementara trendline garis kuning pada time frame daily menjadi resistance pada level Rp15.380/US$. Kemudian, target penguatan optimis lanjutan untuk dapat menguat ke level Rp15.285/US$
Selama rupiah masih bertengger di atas Rp15.400/US$, maka masih ada potensi untuk melanjutkan pelemahan di tren negatif. Sebaliknya, apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp15.300/US$ dalam tren jangka menengah maka nilai rupiah berpotensi menguat hingga menuju Rp15.220/US$ di indikator MA-200.
(rui)