Bunga The Fed Turun Mei 2024, Penguatan Rupiah Bisa Berlanjut
Tim Riset Bloomberg Technoz
30 November 2023 07:45
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan di pasar spot hari ini, Kamis (30/11/2023) didukung oleh sentimen pasar yang semakin kuat meyakini siklus penurunan bunga global sudah di depan mata.
Sinyal penguatan terlihat di pasar forward pagi ini yang bergerak menguat meski di kisaran level lebih tinggi ketimbang rupiah di pasar spot. Harga dolar Amerika Serikat (AS) di pasar forward yang lebih mahal menyisakan risiko lonjakan permintaan di pasar spot yang bisa menekan rupiah.
Namun, rupiah yang sudah mencetak reli penguatan dalam tiga hari terakhir, agaknya masih bisa memanfaatkan momentum bullish pasar global hari ini. Indeks dolar AS masih lemah walau semalam ditutup menguat tipis setelah data pertumbuhan ekonomi AS ternyata lebih tinggi ketimbang perkiraan pasar.
Akan tetapi data pertumbuhan ekonomi itu terlihat tidak mengubah keyakinan mayoritas pelaku pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memulai siklus penurunan bunga acuan pada Mei nanti, lebih cepat ketimbang perkiraan semula.
Ekspektasi itu tecermin dari pasar surat utang global semalam. Treasury, surat utang AS, mencatat lonjakan harga cepat yang mengikis tingkat yield ke level lebih rendah. Treasury 10 tahun kini sudah di 4,25%. Sementara yield Treasury jangka pendek turun lebih banyak mengindikasikan ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed sudah masuk dalam perhitungan pasar.