Pada saat itu, Muhaimin malah mengatakan IKN penting untuk pemerataan.
"IKN ini apa ya, keniscayaan untuk tiga hal. Yang pertama, pemerataan pembangunan daerah di wilayah timur. Yang kedua, membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar harusnya besar. Yang ketiga, membangun pertumbuhan ekonomi baru yang cepat," kata Cak Imin di Jakarta pada Oktober 2023 lalu.
Untuk proyek yang besar kata dia, wajar pemerintah mencari investor sebanyak-banyaknya untuk IKN.
"Tapi di sisi yang lain IKN itu untuk semua. Saya sih optimistis ya. Ini menggunakan cara pandang bahwa kebutuhan IKN ini kebutuhan untuk semua butuh lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi baru," lanjut dia.
Pada pekan ini, Cak Imin saat berbicara di Indonesia Millenial and Gen-Z Summit di Jakarta juga menyinggung soal sikap Anies-Muhaimin (Amin) soal IKN. Dia mengatakan kepastiannya keputusan sikap mereka masih belum final.
"Kita lagi diskusi terus. Saya termasuk ingin mempertahankan IKN supaya jalan terus, tapi di Koalisi Perubahan akan diskusi terus," katanya pada Minggu (26/11/2023).
Presiden Jokowi sendiri membantah bahwa IKN justru menimbulkan ketimpangan. Usai melakukan penanaman pohon di kawasan JIEP, Pulogadung, Jakarta Timur, ibu kota baru justru kata Jokowi untuk pemerataan sehingga tidak jawasentris.
“Pemerataan ekonomi, pemerataan penduduk, menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, saya kira arahnya ke sana. Tapi ini kan tidak sehari-dua hari, setahun-dua tahun,” kata Presiden Jokowi pada Rabu (29/11/2023).
Jokowi yakin bahwa proyek tersebut tak akan bisa dengan mudah dibatalkan karena terikat pada undang undang.
"Justru kami ingin indonesiasentris. Karena kita ingat 58% PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa," tutupnya.
(ezr)