Sepak Bola di Pusaran Aliran Uang dan Ekonomi Indonesia
Ezra Sihite
06 March 2023 12:53
Bloomberg Technoz, Jakarta - Hanya sehari setelah Erick Thohir terpilih menjadi ketua umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), bentrok antara suporter dan aparat keamanan terjadi. Para pendukung klub sepak bola PSIS Semarang bersitegang dengan polisi di luar Stadion Jatidiri pada Jumat (17/2/2023) silam. Aksi itu diwarnai pelemparan batu.
Tembakan gas air mata pun dilepaskan oleh aparat polisi ke arah suporter. Mobil water cannon dikerahkan untuk memecah kerumunan. Meski terbilang cukup represif, penanganan rusuh kali ini tidak sampai memakan korban jiwa. Kompetisi Liga 1 tidak terhenti seperti kejadian pascatragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 135 korban tewas dan ratusan orang luka-luka pada awal Oktober 2022.
Seperti halnya industi yang lain, jadwal dan izin menjadi poin penting dalam membuat strategi.
Sadikin Aksa, Direktur Utama PSM Makassar
Kabar pecahnya kerusuhan di Semarang, Jawa Tengah sampai ke telinga Erick Thohir. Ia angkat bicara dan meminta agar polisi belajar dari tragedi Kanjuruhan terutama soal penggunaan gas air mata. Apalagi kompetisi belum lama digulirkan setelah sempat terhenti akibat adanya tragedi.
Dua bulan lebih kompetisi di dalam negeri harus tiarap. Padahal ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola terutama Liga 1 yang ditaksir memiliki nilai kompetisi triliunan rupiah.
Data yang diterima dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menunjukkan bahwa sebelum pandemi, perputaran uang langsung dalam kompetisi Liga 1 bisa menyentuh Rp 1,4 triliun.