Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN membidik kenaikan target penjualan gas pada 2024 sebesar 4% dari 2023, yang hingga kuartal III sudah terealisasi sebanyak 935 billion british thermal unit per day (bbtud).

Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan kenaikan target tersebut ditopang oleh rencana penambahan pasokan gas dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang dan PHE Jabung, yang mengalokasikan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG)-nya untuk PGN.

Tambahan pasokan juga akan didapatkan dari proyek PEPC Jambaran Tiung Biru (JTB), meski tidak disebutkan berapa volumenya.

“PGN terus mengupayakan penambahan akuisisi pelanggan melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan jaringan gas [jargas], skema bundling dengan pelanggan komersial, dan optimasi penyaluran gas dengan PLN melalui skema terminal reserve agreement, sesuai dengan alokasi PLN, serta bisnis LNG yang sudah terkontrak,” ujar Ratih dalam paparan publik, Rabu  (29/11/2023).

Hingga kuartal III-2023, emiten berkode saham PGAS mencatatkan laba bersih US$198 juta dengan capaian volume penjualan sebanyak 935 bbtud. Penjualan tersebut naik 5% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

“Pencapaian tersebut tak lepas dari keberhasilan perseroan dalam mencapai peningkatan pendapatan sebesar 2%, pencapaian EBITDA sebesar US$815 juta, serta oleh nilai aset yang terjaga pada level di US$6,68 miliar, dan penyerapan capex [capital expenditure/belanja modal] sampai dengan triwulan III di sekitar US$132 juta,” ujarnya.

Rencana belanja modal selanjutnya, kata Ratih, masih dalam proses persetujuan dewan komisaris. Meski tidak menyebutkan nominalnya, dia mengatakan capex tahun depan akan difokuskan untuk mendorong pengembangan jargas di kawasan industri seperti Kendal dan Batang, serta monetisasi gas dari lapangan JTB.

Selain itu, perseroan juga akan fokus membangun pipa gas bumi ke pelanggan industri sektor komersial dan rumah tangga untuk menaikkan volume penjualan.

“Lalu, kami juga melakukan pengembangan blok hulu migas dari PT Saka Energi Indonesia, terutama di Blok Pangka, revitalisasi tangki LNG Arun, serta pemanfaatan biometana dari minyak sawit untuk mereduksi emisi karbon, serta pembangunan infrastruktur gas bumi di IKN,” papar Ratih.

Dengan rencana-rencana tersebut, Ratih mengatakan pada tahun depan sumber pendanaan PGAS akan didapatkan melalui kombinasi antara pendanaan internal dan eksternal, dengan tetap mempertimbangkan cost of fund perusahaan.

(wdh)

No more pages