“Pencapaian tersebut tak lepas dari keberhasilan perseroan dalam mencapai peningkatan pendapatan sebesar 2%, pencapaian EBITDA sebesar US$815 juta, serta oleh nilai aset yang terjaga pada level di US$6,68 miliar, dan penyerapan capex [capital expenditure/belanja modal] sampai dengan triwulan III di sekitar US$132 juta,” ujarnya.
Rencana belanja modal selanjutnya, kata Ratih, masih dalam proses persetujuan dewan komisaris. Meski tidak menyebutkan nominalnya, dia mengatakan capex tahun depan akan difokuskan untuk mendorong pengembangan jargas di kawasan industri seperti Kendal dan Batang, serta monetisasi gas dari lapangan JTB.
Selain itu, perseroan juga akan fokus membangun pipa gas bumi ke pelanggan industri sektor komersial dan rumah tangga untuk menaikkan volume penjualan.
“Lalu, kami juga melakukan pengembangan blok hulu migas dari PT Saka Energi Indonesia, terutama di Blok Pangka, revitalisasi tangki LNG Arun, serta pemanfaatan biometana dari minyak sawit untuk mereduksi emisi karbon, serta pembangunan infrastruktur gas bumi di IKN,” papar Ratih.
Dengan rencana-rencana tersebut, Ratih mengatakan pada tahun depan sumber pendanaan PGAS akan didapatkan melalui kombinasi antara pendanaan internal dan eksternal, dengan tetap mempertimbangkan cost of fund perusahaan.
(wdh)