Harry Suhartono dan Ameya Karve - Bloomberg News

Bloomberg, Filipina sudah mulai memasarkan obligasi syariah pertama dalam mata uang AS, sebagai upaya negara tersebut untuk memperluas basis pendanaan dan memanfaatkan penurunan biaya pinjaman dolar baru-baru ini.

Menurut sumber, Filipina menawarkan sukuk berjangka lima setengah tahun dengan panduan harga awal sekitar 115 basis poin di atas Treasury. Jika kesepakatan tersebut dihargai pada level tersebut, berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, maka itu akan menawarkan premi di atas kurva utang pemerintah yang sudah ada, dan di atas apa yang dibayarkan pemerintah untuk menjual tenor yang sebanding pada Januari.

Menteri Keuangan Filipina, Benjamin Diokno, mengatakan pekan ini bahwa pemerintah berharap dapat mengumpulkan sekitar US$1 miliar dari kesepakatan tersebut.

Filipina, yang memiliki peringkat kredit layak investasi, berupaya menarik lebih banyak investor Timur Tengah untuk berinvestasi ke surat utangnya guna mendanai defisit anggaran dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Penawaran ini mengikuti penjualan obligasi syariah sebesar US$2 miliar yang dilakukan oleh Indonesia awal bulan ini.