Adapun Cardano (ADA) juga dalam tren rebound, dengan kenaikan 2,02%, serta dalam sepekan sudah menguat 3,54%, dan parkir pada harga US$0,3851.
Selanjutnya, BNB Koin naik 1,31% dalam 24 jam, dan dalam sepekan masih merah meski tren perbaikan arah mulai muncul dengan terkoreksi 2,08% dengan harga US$229,86.
Ethereum (ETH) juga tengah dalam tren rebound. Dengan mencatatkan penguatan 1,29% dalam 24 jam menjadi US$2.053,68, dan berhasil terapresiasi 3,59% dalam sepekan.
Di sisi yang sama, XRP Koin bergerak di zona hijau, menguat 1,26%, dan secara seminggu perdagangan menghijau 3,11% pada harga US$0,6127.
Avalanche (AVAX) dan Shiba Inu (SHIB) juga kompak di zona hijau dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka kenaikan 3,35% dan 2,65%.
Sentimen Aset Kripto
Bitcoin berhasil bertahan di level tertingginya berkat sejumlah sentimen yang menyelimutinya. Tren naik Bitcoin diperkuat oleh data Glassnode yang mengungkapkan sejumlah 70% dari pasokan Bitcoin belum berpindah tangan atau diperdagangkan dalam setahun ini. Hal ini mencerminkan keyakinan dan sentimen positif investor terhadap masa depan Bitcoin.
Selanjutnya, optimisme para investor juga semakin meningkat seiring dengan potensi pangsa pasar Bitcoin di Amerika Serikat terkait potensi Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin akan terus meluas.
Analis Ajaib Kripto, Panji Yudha memaparkan, saat ini Bitcoin berpotensi melanjutkan tren naik. Bahkan berpotensi menuju ke US$40.000, namun demikian, Bitcoin harus menembus resistance US$38.000 dan bertahan di atas level tersebut.
“Disarankan untuk memantau peristiwa-peristiwa ini dengan cermat dalam pengambilan keputusan investasi terkait aset kripto melihat adanya potensi meningkatnya volatilitas pasar menjelang rilis data data penting,” ujar Panji.
Penting untuk memperhatikan jadwal ekonomi yang padat minggu ini, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kepercayaan investor. Berfokus pada data kepercayaan konsumen yang memberikan gambaran luas tentang kondisi ekonomi, bersama dengan diskusi tiga gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tentang kebijakan moneter.
Pertemuan ini memberikan wawasan mendalam terhadap arah kebijakan dan potensi dampaknya terhadap pasar. Selain itu, perhatian akan beralih ke pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, yang diharapkan tetap stabil.
“Tidak kalah penting, pada Kamis, data inflasi (Personal Consumption Expenditures/PCE) diperkirakan mengalami sedikit penurunan, yang mungkin menjadi indikator positif bagi pemulihan ekonomi secara berkelanjutan,” tambah Panji.
Pekan ini ditutup dengan data manufaktur ISM dan pidato penting dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat, yang kemungkinan akan memberikan pandangan penting terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan moneter kedepannya.
(fad/roy)