Logo Bloomberg Technoz

Mata uang Negeri Harimau Malaya sebelumnya menguat 2 hari beruntun. Selama 2 hari tersebut, penguatannya adalah 0,21%.

Saat ringgit menguat, CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan CPO pun turun sehingga harga mengikuti.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), CPO sejatinya masih bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,65.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Oleh karena itu, ruang bagi harga CPO untuk rebound masih terbuka. Target resisten terdekat ada di MYR 3.935/ton yang jika tertembus bisa naik lagi menuju MYR 3.953/ton.

Namun, perlu dicatat bahwa harga CPO sudah menembus titik support MYR 3.882/ton. Ini membuat harga CPO masih berisiko turun ke MYR 3.840/ton. Jika tertembus, maka harga busa turun lagi ke MYR 3.825/ton.

(aji)

No more pages