Logo Bloomberg Technoz

Gugus Siber KPU Pengecekan Mendalam Usai Dikabarkan Data Bocor

Ezra Sihite
29 November 2023 09:23

Warga berjalan di depan gedung KPU, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga berjalan di depan gedung KPU, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespons isu peretasan yang diinformasikan oleh lembaga riset keamanan siber CISSSReC. Pada Selasa malam (28/11/2023) lembaga tersebut melaporkan adanya 252 juta data pemilih dicuri setelah situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) kpu.co.id diretas oleh pelaku yang menyebut diri nama Jimbo.

Komisioner KPU Idham Holik mengatakan, soal hal ini tengah mereka dalami. Namun untuk data pemilih tetap di Pemilu kata dia bisa masih bisa diakses lewat website KPU.

"KPU bersama Gugus Tugas Keamanan Siber melakukan pengecekan mendalam yang jelas kalau website DPT masih bisa," kata Idham Holik dihubungi Bloomberg Technoz lewat sambungan telepon, Rabu pagi (29/11/2023).

Idham mengatakan, belum tentu hal tersebut berasal dari data KPU. Pasalnya kata dia, sebelumnya juga pernah ada tuduhan bahwa data pemilih KPU diretas dan bocor oleh Bjorka. Namun setelah dicek KPU ternyata data Bjorka itu bukan yang berasal dari situs KPU.

"Dahulu pernah disebut dibocorkan oleh Bjorka setelah data itu dipublikasikan Bjorka ternyata itu bukan dari KPU," imbuh dia.