Bloomberg Technoz, Jakarta –  Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diproyeksi kembali mengalami penurunan pada 1 Desember 2023, untuk bulan kedua berturut-turut, seiring dengan harga minyak dunia yang kian melandai.

Kalangan ekonom pun memperkirakan bahwa harga BBM nonsubsidi masih berpeluang turun lagi pada Desember, menyusul harga minyak dunia yang kian tak stabil dan terus bearish hingga saat ini.

Per pagi ini, Rabu (29/11/2023) pukul 7:48, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari bertengger di level US$76,62/barel atau naik tipis 0,3% secara harian. Brent pengiriman Januari di US$81,68/barel atau naik 2,1% secara harian. 

“Kita bisa expect harga pada Desember akan turun lagi untuk BBM [nonsubsidi], karena harga minyak menurun sedangkan kurs [dolar AS] menguat,” ujar Analis Industri dan Regional Bank Mandiri Ahmad Zuhdi belum lama ini.

Dia memproyeksikan harga minyak akan bergerak di kisaran US$80—US$85 per barel hingga akhir tahun ini, dengan downside risk ke level US$75/barel; dengan catatan jika ekonomi global menunjukkan perlambatan lebih parah.