Logo Bloomberg Technoz

Tesla

Tesla adah produsen mobil listrik premium milik Elon Musk, yang berdiri sejak 15 tahun lalu. Ia dikabarkan memilik 21% porsi saham perusahaan dan masuk sejak 2004 dalam putaran pendanaan Seri A. Tesla memiliki nilai pasar hingga US$1,2 triliun. Pendapatan Tesla hingga akhir tahun lalu menembus US$24,3 miliar, sebuah prestasi terbaiknya di tengah  penutupan pabrik Tesla di China efek kebijakan Zero-Covid. Tanpa gangguan tak terduga itu, produksi Tesla di seluruh dunia bisa mendekati 2 juta kendaraan tahun ini, kata Elon Musk. Sedangkan tahun ini Tesla menghadapi persaingan sengit dengan produsen mobil listrik asal China.

Elon Musk pernah menyampaikan bahwa salah satu pesaing terberat Tesla adalah BYD Co. Tahun lalu BYD mampu menjual lebih banyak dibandingkan Tesla untuk pasar China. Kebijakan diskon harga beberapa model juga dilakukan oleh perusahaan. Pengumuman diskon terus disampaikan, hingga yang terbaru  jenis sedan Tesla Model 3 berharga US$38.900 (sekitar Rp609 juta). Model 3 telah didiskon US$8.700 (sekitar Rp136 juta), hingga membuat perusahaan mungkin ‘jual rugi’ atas banyak unit kendaraan listrik mereka. Pada mobil listrik SUV Model Y dibanderol US$3.700, atau di bawah harga rata-rata mobil sekitar US$48.000, menurut analisis Bloomberg Green.

Platform Medsos X

Elon Musk belum lama memiliki platform yang dulu bernama Twitter, lewat akuisisi bernilai US$44 miliar. Platform ini kerap menjadi saluran pernyataan pendapat dirinya. Usai menguasai mayoritas saham,, ia berambisi menjadikan sebagai toko serba. Lewat aplikasi X, Elon Musk ingin menciptakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk komunikasi, multimedia, dan tempat untuk “menjalankan seluruh kepentingan finansial Anda.

CEO Twitter Linda Yaccarino pernah mengatakan X akan menyertakan fitur fintech seperti pembayaran dan perbankan. Twitter telah mendapatkan lisensi pengiriman uang di empat negara bagian AS, yaitu Arizona, Michigan, Missouri, dan New Hampshire.

Neuralink

Neuralink Corp merupakan perusahaan implan atau cip otak milik Elon Musk. Par Agustus Neuralink menggalang dana US$280 juta atau sekitar Rp4,2 triliun dari investor dalam rangka pengembangan teknologi. Pada Mei 2023 perusahaan telah menyatakan mengantongi ujicoba cip otak ke manusia dari Food and Drug Administration (FDA), dilaporkan Bloomberg News. Elon Musk melalui Neuralink tengah mengembangkan sebuah perangkat kecil yang akan menghubungkan otak dengan komputer, yang terdiri dari kabel-kabel yang dipasangi elektroda. Penempatan perangkat ini ke manusia membutuhkan pengeboran ke dalam tengkorak kepala.

Berdiri pada tahun 2016, Neuralink merekrut beberapa ahli saraf terkemuka untuk mengerjakan proyek cip implan otak. Tujuan pengembangan perangkat adalah untuk membantu orang-orang yang mengalami kelumpuhan atau cedera otak traumatis untuk berkomunikasi dan mengendalikan komputer hanya dengan menggunakan pikiran mereka. Musk berhipotesis bahwa perangkat ini dapat memungkinkan manusia untuk mengikuti kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

OpenAI

Elon Musk adalah salah satu investor di balik OpenAI pada awal pengembangan bersama Sam Altman, namun ia memutuskan untuk keluar lima tahun lalu usai mendapat sokongan investasi berjumlah besar dari Microsoft. Musk yang termasuk salah satu pendonor dana investasi di awal OpenAI, merasa pengembangan teknologi chatbot AI perusahaan sudah salah arah dari awal didirikan.  

Sebelumnya OpenAI mengambil peran sebagai nirlaba open-source. Kini semua tertutup dan berorientasi bisnis dan keuntungan. Elon Musk sempat mengungkapkan kekhawatirannya tentang kontrol dan pengaruh yang dimiliki Microsoft terhadap OpenAI, dan transisi startup tersebut dari operasi nirlaba. Atas dasar inilah, Elon kemudian mendirian perusahaan AI sejenis OpenAI

SpaceX

Perusahaan roket peluncur pesawat ruang angkasa  dengan standar kembali ke bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Targetnya usai mendirikan SpaceX 6 Mei 2022 adalah menghadirkan perjalanan luar angkasa lebih murah dan cepat. Salah satu pengembangan teknologi yang digagas perusahaan milik Musk adalah menghadirkan roket yang dapat dipakai berulang, hingga membuatnya jadi lebih edisien.

SpaceX yang bermarkas di Hawthorne, California memiliki target mendaratkan manusia bumi ke Planet Mars, hingga berkoloni. SpaceX juga memiliki unit bisnis satelit orbit rendah (low-earth orbit/LEO),  Starlink, yang berada di bawah kendali SpaceX. Khusus Starlink, diklaim telah mencapai titik impas (breakeven) atas arus kas.

The Boring Company

Elon Musk juga memiliki perusahaan bidang konstruksi. Berdiri pada tahun 2016. Salah satu pekerjaannya fenomenal Boring adalah membangun terowongan untuk menghadirkan sistem transportasi bawah tanah dengan sistem one loop. Tergetkan Boring akan membangun jaringan One Loop di seluruh Las Vegas sepanjang 29 mil dengan 51 stasiun. Ekspansi bisnisnya hingga San Antonio serta mengembangkan proyek di Fort Lauderdale, Florida. Pembangunan One Loop oleh Boring juga telah dijanjikan akan hadir di Washington, Los Angeles, hingga Chicago. Tahun lalu Boring memiliki nilai perusahaan sekitar US$5,7 miliar dan terakhir kali mendapat suntikan dana dari sejumlah investor pada April 2022 sebesar US$675 juta, dipimpin oleh Sequoia.

DeepMind

Belum banyak tahu bahwa DeepMind sempat dimiliki oleh Elon Musk, sebelum diakuisisi Google tahun 2014. DeepMind adalah laboratorium penelitian AI yang bertugas merancang model jaringan saraf dengan pola otak manusia. Fokus DeepMind adalah penggabungan ilmu saraf dan pengembangan teknologi informasi berbasis kecerdasan buatan.

SolarCity

Perusahaan terakhir milik Elon Musk bergerak pada penjualan dan pemasangan sistem tenaga surya. Bermarkas di California dan awal berdiri tahun 2006. Namun pada 2016 perusahaan mendapatkan investasi US$2,6 miliar dari Tesla dan berubah menjadi Tesla Energy. Elon Musk bermaksud menyatukan SolarCity dengan unit bisnis penyimpanan energi baterai milik dia.

(ros/wep)

No more pages