Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, Government Relation Manager AdaKami Anna Urbanis menambahkan pihaknya telah menerima sanksi administrasi dari OJK. Sanksi tersebut berupa pemenuhan good governance yang baik serta komitmen yang akan dilakukan AdaKami.

“Suratnya sudah kami terima awal Oktober jangka waktunya dua bulan nanti awal Desember kami akan kembali lagi ke OJK. Tapi bukan berarti selama dua bulan ini kita diam saja. Tidak hanya ke pengawas OJK tapi juga terkait pelayanan konsumen, produk, khususnya penagihan. Komitmen apa ke depannya khususnya untuk penagihan,” ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor OKU Sumatera Selatan, Arif Harsono sebelumnya mengatakan tidak menemukan kasus bunuh diri yang berkaitan dengan  pinjol di Baturaja. Hal ini disampaikan berdasarkan hasil investigasi kepolisian sehubungan dengan berita viral mengenai dugaan korban bunuh diri seorang individu yang diduga merupakan pengguna aplikasi AdaKami. 

“Memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi, tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan pinjol. Kami juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban,” ujar Arif Oktober lalu.

Buka Peluang IPO

Dino membuka peluang AdaKami menggelar aksi pencatatan saham perdana (IPO) namun tidak dalam waktu dekat. Perusahaan lebih memilih fokus pada pengembangan bisnis pinjol dan memperbaiki kualitas kredit.

“Potensi itu [IPO] ada, ya tergantung marketnya ya. Kita maunya evaluasi, banyak faktor kan, marketnya, regulatory framework. Mau nggak investor. Ada target itu, tentunya. Yang jelas bukan tahun depan,” terang Dino. “Yang penting produksi dulu lah. Yang penting kualitas kredit kita bagus.”

Untuk diketahui dalam pangsa pasar penyaluran pinjol, AdaKami berada di posisi tiga besar berdasarkan data Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023-2028 yang disusun, dengan nilai Rp1,31 triliun. AdaKami ada di bawah posisi EasyCash di Rp1,7 triliun, dan Spinjam Rp4,4 triliun.

Secara industri outstanding pinjaman per Agustus telah mencatatkan angka Rp53,1 triliun. Naik 12% yoy dengan kualitas pinjaman atau TWP90 2,88%.

(mfd/wep)

No more pages