Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg , Harga minyak menjadi fluktuatif karena perundingan OPEC+ belum terealisasi dengan sukses. Selain itu belum ada tanda-tanda solusi terhadap perselisihan mengenai tingkat produksi di beberapa negara.

OPEC+ belum mampu menyelesaikan kebuntuan mengenai kuota produksi minyak di beberapa negara Afrika, kata para delegasi. Kebuntuan ini mungkin tidak bisa terselesaikan sebelum pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada 30 November, bahkan berpotensi tertunda.

Dalam sesi OPEC+ yang cukup panas, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan global naik 1,3% dan kemudian diperdagangkan lebih tinggi lagi.

Sementara itu kontrak berjangka secara luas telah bergerak menjelang pertemuan OPEC+ yang direncanakan pada hari Kamis. Para pemain industri minyak menunggu untuk melihat keputusan kebijakan apa yang akan dicapai mengenai tingkat produksi tahun depan. 

Diketahui bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah kuota produksi untuk negara-negara anggota Afrika, Nigeria dan Angola, yang sering kali mengalami kekurangan produksi belakangan ini.

Data minyak sebelum pertemuan OPEC (Bloomberg)

OPEC+ menjelang pertemuan juga mengetahui bhawa  harga yang telah turun sekitar seperlima sejak akhir September karena melimpahnya pasokan minyak. Penurunan harga memunculkan ekspektasi bahwa kelompok tersebut akan melakukan pengurangan pasokan .

“Tidak akan ada solusi dari OPEC minggu ini,” kata Tamas Varga, analis di broker PVM.

Harga Minyak

Brent untuk bulan Januari naik 0,98% menjadi $80,76 per barel pada pukul 9:19 pagi di New York.
WTI untuk  Januari naik 1,1% menjadi $75,67 per barel.

Di samping pertemuan OPEC+ yang tak berhasil, terdapat risiko lainnya dari masalah pasokan dari Kazakhstan. Diketahui badai besar melanda Laut Hitam dan mengganggu pemuatan di pelabuhan asal minyak mentah negara tersebut. Produsen minyak terbesarnya mengatakan pihaknya mungkin mengurangi separuh produksinya pada hari Selasa yakni yang setara sekitar 300.000 barel per hari.

(bbn)

No more pages