"Untuk itulah kami akan mengarah ke sana, bahwa nanti suatu saat income kami akan tergantikan sedikit-sedikit dengan energi hijau."
Adapun saat ini, perseroan juga tengah menggarap proyek berbasis EBET yakni PLTA Mentarang Induk di Kalimantan Utara, yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2030.
Dari proyek ini, perseroan akan berusaha memasok energi bersih ke Indonesia dengan tahap pertama adalah proyek PLTA dengan kapasitas 1,357 gigawatt (GW). Proyek itu digarap oleh PT Kayan Hydropower Nusantara di mana ADRO juga menggenggam 50% sahamnya.
“Proyek ini memiliki kapasitas 1,357 GW dan bendungan sepanjang 235 meter. Peletakan batu pertama telah dilakukan pada awal tahun ini dan perusahaan juga telah mendapatkan kontrak untuk pekerjaan terowongan pengalihan,” ujar Danuta Komar, Investor Relations ADRO.
Pada 2023, Grup Adaro sendiri menargetkan produksi batu bara 62 juta—64 juta ton hingga akhir tahun ini, dengan optimistis dapat mencapai batas atas hingga pengujung tahun.
Salah satu anak usaha Group ADRO, PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) sendiri telah memproduksi batu bara sebanyak 50,73 juta ton, per September 2023, atau naik signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 45,37 juta ton.
(ibn/wdh)