Dengan simulasi penghitungan kasarnya bisa menghitung berdasarkan inflasi Arab Saudi. Dengan mengambil rata-rata dalam 10 tahun sekitar 2% per tahun.
“Sebetulnya hitungan yang lebih akurat dengan menggunakan Compounding Future Value, tapi untuk awam kita gunakan hitungan kasar 2% x jumlah tahun. Jadi kalau akan berangkat 5 tahun lagi maka kisaran kenaikan biaya sekitar 10% dari biaya sekarang. Kalau biaya sekarang Rp 50 juta maka diperkirakan 5 tahun lagi menjadi Rp 55 juta ini dikurskan menjadi berapa SAR lalu dibagi 60 bulan. Itulah tabungan per bulan yang harus disisihkan untuk ber-Haji,” terang Imelda kepada Bloomberg Technoz.
Imelda juga mengatakan pemerintah memberi subsidi berupa manfaat dari Dana Haji, maka ini akan meringankan beban tabungan.
“Tabungan ini untuk mencegah risiko kerugian. Karena niatnya untuk ibadah, maka sebaiknya pilih instrumen yang paling minim risiko kerugian,” tutup Imelda.
(spt/ain)