Dari sisi produksi batu bara, capaian volume ADRO pada sembilan bulan tahun iniVolume naik 12% yoy menjadi 50,73 juta ton, sedangkan pengupasan lapisan penutup naik 25% yoy menjadi 217,43 Mbcm. Nisbah kupas
tercatat 4,29x, atau naik 12% yoy dan selaras dengan target yang ditetapkan 4,2x untuk 2023.
“Penjualan batu bara metalurgi melalui anak perusahaan, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk [ADMR], naik 38% menjadi 3,01 juta ton pada Januari—September 2023. ADMR mengejar target volume penjualan full year 2023 sebanyak 3,8—4,3 juta ton.”
Produksi Pilar Adaro Energy
Secara terperinci, volume produksi Adaro Indonesia (AI) pada kuartal I—III tahun ini mencapai 37,47 juta ton, atau naik 5% yoy. Volume penjualan mencapai 43,07 juta ton, atau naik 7% yoy.
Total pengupasan lapisan penutup dari tiga tambang AI mencapai 168,58 juta bcm, atau naik 18% yoy sehingga menghasilkan nisbah kupas 4,50x pada sembilan bulan tahun berjalan.
Adapun, Balangan Coal Companies memproduksi 6,29 juta ton batu bara, atau naik 29% yoy. Total pengupasan lapisan penutup sejumlah 25,28 juta bcm setara dengan kenaikan 29% yoy, sehingga nisbah kupas tercatat 4,02x pada Januari—September 2023.
Di sisi lain, PT Mustika Indah Permai (MIP) mencatat kenaikan 42% pada volume produksi secara yoy menjadi 2,98 juta ton. Volume penjualan mencapai 3,05 juta ton, atau naik 88% yoy.
Pada kuartal I—III, volume pengupasan lapisan penutup MIP tercatat sebesar 9,75 juta bcm, atau 95% lebih tinggi secara yoy. Peningkatan ketersediaan dan utilisasi alat berat dan kondisi cuaca yang baik mendorong peningkatan pengupasan lapisan penutup. Nisbah kupas naik 37% menjadi 3,27x.
Sementara itu, Kestrel Mine mencatat volume produksi batu bara yang dapat dijual sejumlah 4,15 juta ton, atau turun 6% secara yoy. Volume penjualan Kestrel pada kuartal I—III mencapai 4,02 juta ton, atau turun 9% yoy.
“Produksi Kestrel yang dapat dijual pada sembilan bulan tahun ini tercapai lebih rendah daripada perkiraan karena kapasitas pemrosesan yang lebih rendah akibat tingginya kandungan tanah lempung dan dilusi pada persediaan yang diolah fasilitas pemrosesan. Kondisi ini dapat mengakibatkan produksi tahunan yang dapat dijual tercapai lebih rendah daripada perkiraan awal,” papar perseroan.
Tujuan penjualan Kestrel didominasi para pelanggan di pasar utama Asia. Jepang merupakan tujuan penjualan Kestrel yang terbesar pada Januari—September 2023, diikuti India dan Korea Selatan.
Adaro Capital Limited (48%), anak perusahaan ADRO, dan EMR Capital Ltd (52%) memegang 80% kepemilikan atas Kestrel.
(wdh)