Logo Bloomberg Technoz

PTBA Cari Proyek Hilirisasi Baru, Nyerah dengan DME Batu Bara?

Sultan Ibnu Affan
28 November 2023 12:50

Tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam. (Dok. PTBA)
Tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam. (Dok. PTBA)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Nasib megaproyek penghiliran batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) makin terkatung-katung, padahal proyek strategis nasional (PSN) dengan taksiran nilai investasi US$2,1 miliar (sekitar Rp32,45 triliun asumsi kurs saat ini) tersebut diharapkan menjadi program mercusuar untuk menekan beban subsidi gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) senilai Rp7 triliun per tahun.

Di tengah ketidakpastian akan kelangsungan proyek ambisius gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) tersebut, Bukit Asam kini mulai menjajaki opsi penghiliran komoditas energi fosil itu di luar skema gasifikasi menjadi DME.

Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail tidak menampik hingga kini perseroan masih sulit mencari investor DME batu bara, sebagai pengganti Air Products & Chemical Inc (APCI) – perusahaan Amerika Serikat (AS) yang hengkang dari proyek kebanggaan Presiden Joko Widodo itu awal tahun ini.

Walhasil, kata Arsal, opsi penghiliran batu bara selain gasifikasi pun terpaksa harus dijelajahi. Dalam kaitan itu, PTBA melirik peluang untuk mengolah batu bara menjadi mono ethylene glycol (MEG) hingga anoda grafit.  

"Kemarin kan investornya [APCI] mengundurkan diri. [...] Ini semuanya lagi berproses melakukan kajian. Jadi hilirisasi [batu bara] tetap kita jalanin supaya bisa memberikan nilai tambah," ujar Arsal saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (27/11/2023).