Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka perkasa menjauhi zona Rp15.500-an pada perdagangan di pasar spot hari Selasa (27/11/2023). Penguatan rupiah berbarengan dengan pergerakan mayoritas valuta Asia yang pagi ini juga bergerak perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah dibuka ke kisaran Rp15.477/US$, setelah itu bergerak semakin menguat ke Rp15.447/US$, naik 48 basis poin (bps) atau menguat 0,31% dibanding level penutupan hari sebelumnya. 

Di kawasan Asia, rupiah menjadi yang terkuat urutan ketiga setelah won Korea Selatan yang menguat hampir 1%, lalu dolar Taiwan 0,39%, kemudian di belakang rupiah menyusul baht Thailand yang menguat 0,26%. Sementara ringgit Malaysia bergerak perkasa 0,25%.

Penguatan mata uang di pasar negara berkembang Asia pagi ini lebih banyak karena pelemahan dolar AS yang melanjutkan penurunan nilai setelah semalam juga ditutup di zona merah. Walau data ekonomi China memperlihatkan pelemahan ekonomi negeri itu masih belum menunjukkan perbaikan, pemodal agaknya tidak terlalu terpengaruh dan tetap optimistis terhadap prospek aset-aset di pasar emerging market.

Aksi beli juga terlihat di pasar Surat Utang Negara (SUN) di mana terlihat dari pergerakan turun tingkat imbal hasil untuk tenor 10 tahun tergerus 1,5 basis poin (bps) menjadi 6,66%. Sedangkan tenor pendek 2 tahun terpantau naik yield-nya 6,3 bps menjadi 6,55%.