Belum ada konfirmasi dari dunia luar mengenai apakah satelit tersebut beroperasi. Korea Utara masih belum merilis gambar-gambar yang diambil oleh satelit barunya ke publik.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Jeon Hak-kyu pada sebuah pengarahan di Seoul pada Selasa mengatakan satelit tersebut mungkin dapat mengambil foto. Namun, analisis menyeluruh diperlukan untuk melihat apakah foto tersebut memiliki resolusi yang cukup tinggi sehingga memiliki nilai militer.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan AS tidak dapat memverifikasi klaim Korea Utara secara independen.
"Kami mengecam keras Korut atas peluncuran satelit luar angkasa yang menggunakan teknologi rudal balistik, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan dan sekitarnya," kata Watson dalam pernyataannya.
Korut memiliki sejarah yang berlebihan dalam mengklaim satelitnya. Di bawah kepemimpinan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, Korut pernah mengatakan pihaknya menempatkan satelit ke orbit yang memutar lagu-lagu revolusioner. Namun AS mengatakan bahwa satelit tersebut kemungkinan melakukan penjelajahan di dasar laut.
(bbn)