Logo Bloomberg Technoz

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, selain itu, investor menghindari aset-aset berisiko (Risk Aversion) sebagai antisipasi dari rilis sejumlah data ekonomi seperti data resmi Manufacturing PMI Tiongkok (pada Kamis), data Inflasi zona Euro (Kamis) dan data inflasi (Personal Consumption Expenditure/PCE) Price Index Amerika Serikat (Kamis).

“Ditambah lagi, perhitungan kedua dari data Produk Domestik Bruto (PDB) 3Q23 AS juga akan di rilis pada hari Rabu disusul oleh rilis data Industrial Production Jepang dan data Penjualan Ritel Jepang di hari  Kamis,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para trader dan investor akan dengan cermat memantau serangkaian data ekonomi lainnya minggu ini, termasuk penjualan rumah baru AS yang tercatat turun pada Oktober setelah revisi ke bawah sebelumnya, karena tingkat suku bunga kredit pinjaman yang tinggi membebani permintaan. Adapun Indeks Manufaktur Fed Bank of Dallas untuk November lebih lemah dari perkiraan.

"Pasar sepertinya telah menerima gagasan bahwa data ekonomi yang melambat akan mempercepat penurunan suku bunga yang ramah pasar, meskipun The Fed terus menyampaikan pesannya sebaliknya," kata Chris Larkin dari E*Trade dari Morgan Stanley. 

"Minggu ini akan memberikan banyak kesempatan bagi para trader untuk menentukan apakah tren perlambatan tersebut tetap berlanjut,” imbuh Larkin.

(fad)

No more pages