Logo Bloomberg Technoz

“Sentimen terhadap baja pada tahun depan berubah. Sekarang permintaan memang masih lemah, tetapi kami perkirakan 2024 akan naik dibandingkan tahun ini karena konstruksi mulai stabil,” kata Tomas Gutierrez, Analis di Kallanish Commodities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Industri baja adalah industri yang membutuhkan pasokan listrik luar biasa besar. Hingga saat ini, pembangkit listrik di China masih didominasi yang berbahan bakar batu bara. Oleh karena itu, peningkatan permintaan baja otomatis akan mendongkrak kebutuhan batu bara.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,11. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang di posisi bullish.

Akan tetapi, indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 100. Sudah di atas 80, sudah maksimal, sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, risiko koreksi harga batu bara menjadi terbuka. Target support terdekat ada di US$ 123/ton, yang jika tertembus bisa turun lagi ke US$ 122/ton.

Sedangkan target resisten terdekat saat ini ada di US$ 137/ton, yang jika tertembus bisa membuat harga batu bara naik hingga ke US$ 141/ton. Target paling optimistis ada di US$ 154/ton.

(aji)

No more pages