Pada Senin, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pemerintah Israel dengan hangat menyambut 11 warga negara kami yang disandera dan telah kembali pada hari ini ke Israel."
Juru bicara Qatar mengatakan 11 sandera dibebaskan dari Gaza dengan imbalan pembebasan 33 warga Palestina oleh Israel. Karena banyak warga Israel yang memiliki kewarganegaraan ganda, pemerintah Qatar mengatakan sandera yang dibebaskan termasuk tiga warga Prancis, dua warga Jerman, dan enam warga Argentina.
John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan sebelumnya di CNN bahwa "kami tidak percaya ada warga Amerika dalam kelompok yang keluar hari ini."
Gencatan senjata yang diperpanjang diharapkan dapat menjaga rasio harian antara sandera dan tahanan yang dibebaskan oleh kedua belah pihak, yang menargetka pembebasan satu sandera dari Gaza sebagai ganti tiga warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Israel sejauh ini telah mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza dan berencana untuk membebaskan sekitar 150 warga Palestina dari penjara. Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, sejauh ini telah membebaskan lebih dari 50 sandera, termasuk warga asing.
Perpanjangan baru dari kesepakatan ini diumumkan setelah Israel mendapatkan tekanan yang semakin besar untuk menyetujui perpanjangan. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa ia ingin memperpanjang jeda dalam perang, yang telah menewaskan ribuan orang dan memicu ketegangan di Timur Tengah dan sekitarnya.
Kirby mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa Gedung Putih menyambut baik pengumuman perpanjangan gencatan senjata. Dia menambahkan bahwa Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu mengenai situasi tersebut.
"Jeda kemanusiaan telah berhasil menghentikan pertempuran dan juga masuknya lonjakan bantuan kemanusiaan," kata Kirby. "Tentu saja, kami berharap melihat jeda ini diperpanjang lebih lanjut, dan itu akan tergantung pada kelanjutan pembebasan sandera oleh Hamas."
Meskipun terjadi perselisihan dan penundaan, gencatan senjata telah dilaksanakan untuk tiga kali pertukaran sandera hingga Minggu dengan total 58 orang yang dibebaskan termasuk warga npn-Israel. Mereka yang dibebaskan oleh Hamas pada Minggu termasuk seorang gadis berusia 4 tahun, berkewarganegaraan ganda AS-Israel, yang orang tuanya tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.
Perang ini dimulai ketika Hamas menyerbu komunitas Israel selatan dari Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 240 lainnya. Lebih dari 15.000 orang telah meninggal di Gaza akibat serangan udara dan serangan darat Israel.
(bbn)
