Chief Financial Officer (CEO) Grab Peter Oey menyampaikan, pemesanan mobilitas meningkat sejak paruh kedua 2022. “Orang-orang kembali bekerja, mulai bepergian, dan lain-lain,” kata dia.
“Tetapi bisnis mobilitas kami masih sekitar 74% dari level sebelum Covid-19. Kami masih memiliki cara untuk meningkatkan dalam mobilitas,” ujar Peter Oey.
Target Profit Tahun Ini
Melihat kuatnya pendapatan yang diperoleh Grab tahun lalu, Peter mengatakan perusahaan menargetkan tak lagi mencetak rugi tahun ini.
“Kami mempercepat perkiraan titik impas berdasarkan EBITDA yang disesuaikan per kuartal IV 2023, lebih awal dari ekspektasi kami sebelumnya yakni semester II 2024,” tambah dia.
Keputusan Grab untuk memajukan targetnya untuk EBITDA dan mencapai titik impas dalam satu tahun ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi pengeluaran insentif dan berhenti 'membakar uang' menurut Kepala Analis Ekuitas Bloomberg, Nathan Naidu.
Nathan mengatakan perusahaan sekarang tampaknya akan mencapai titik impas di kuartal keempat tahun ini berkat optimalisasi insentif lebih lanjut, di mana perusahaan tahun hanya mengalokasikan belanja promosi 8,2% dari nilai barang dagangan kotor (GMV) jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 13%.
Jika dilihat secara keseluruhan, perusahaan masih jauh dari profitabilitas secara laba bersih. Pada kuartal keempat, kerugian bersih kuartalannya menyempit menjadi $386 juta dari $1,06 miliar di tahun sebelumnya, dan kas dan setara kas menyusut menjadi $1,8 miliar dari $4,8 miliar di tahun lalu.
(evs)