Laura Millan - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden COP28, Sultan Al Jaber, dikabarkan bersedia membahas kepentingan komersial minyak dan gas selama pertemuan iklim dengan pemerintah negara-negara asing menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan dimulai di Dubai akhir pekan ini. 

Kepresidenan Al Jaber menuai kontroversi karena dia masih menjabat sebagai CEO Abu Dabhi National Oil Co, salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Laporan hari ini akan memberikan pembenaran terhadap para kritikus yang mengatakan penunjukannya menimbulkan konflik kepentingan.

Hal itu berdasarkan sebuah catatan internal yang dibocorkan oleh pelapor dan diterbitkan oleh British Broadcasting Corp (BBC) bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Iklim. Dokumen-dokumen tersebut mencakup lebih dari 150 halaman ringaksan untuk pertemuan yang diadakan oleh Al Jaber antara Juli dan Oktober.

Kepentingan komersial minyak dan gas muncul sebagai pokok pembicaraan dalam dokumen-dokumen ini, dengan laporan menunjukkan bahwa setidaknya dalam satu kesempatan suatu negara melakukan tindak lanjut terhadap diskusi yang dibawa dalam pertemuan dengan Al Jaber. Dokumen-dokumen tersebut juga mencakup poin-poin pengarahan terkait Masdar, perusahaan energi terbarukan yang diketuai oleh Al Jaber.