Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) hingga kini terus mengebut megaproyek fasilitas pemurnian atau smelter aluminium di Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara) dengan target produksi penuh mencapai 1,5 juta ton pada kuartal III-2025.

Direktur ADMR Wito Krisnahadi mengatakan pembangun smelter tersebut kini tengah masuk tahap konstruksi awal, dengan target produksi tahap awal sebanyak 500.000 ton per tahun.

"Ke depan, kita bertransisi [memacu produksi aluminium] menjadi 1,5 juta ton." ujarnya dalam konferensi pers paparan publik, Senin (27/11/2023).

Wito melanjutkan proyek yang dibangun melalui anak usaha ADMR, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), itu nantinya akan mengambil bahan baku alumina dari dalam negeri. Kini, perseroan juga telah menjajaki dan menandatangai nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk pasok bahan baku itu.

"Kita akan fokuskan untuk sumber-sumber dari dalam negeri dan kita dan kita telah bekerja sama dengan menandatangani nota kesepakatan dengan beberapa supplier alumunium, baik produsen langsung maupun dari trader," ujar Wito.