Logo Bloomberg Technoz

KUR Tidak Tepat Sasaran, Ekonom Beri Solusi Ini

Rosmayanti
27 November 2023 18:57

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) mengungkap sejumlah temuan penyelewengan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang tahun ini. Dana yang mestinya ditujukan untuk pengembangan usaha, justru digunakan untuk hal yang sifatnya pribadi seperti renovasi rumah hingga membeli mobil.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, menyatakan temuan itu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di 23 provinsi, 1.047 debitur, dan 182 penyalur KUR.

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai pemanfaatan KUR memerlukan peningkatan dari sisi tata kelola. Ia pun bilang bahwa bank seharusnya bisa menilai nasabah calon-calon penerima KUR dengan lebih teliti, lebih selektif, terutama terkait dengan pemanfaatannya.

“Karena kalau kemudian arahnya adalah lebih konsumtif, tidak akan berdampak besar bagi upaya untuk meningkatkan produktivitas UMKM menuju naik kelas,” ungkapnya kepada Bloomberg Technoz, Senin (27/11/2023).

Menurut Eko, perlu adanya upaya-upaya untuk memastikan bahwa bank-bank penyalur KUR tidak mengabaikan aturan atau kemudahan yang sudah diupayakan pemerintah. Pasalnya, masih ada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menerima KUR, atau syarat lain yang masih menggunakan agunan, padahal nilai kreditnya di bawah Rp100 juta.