Selain itu, MIND ID menargetkan bauran konsumsi energi yang berasal dari EBT bisa terus meningkat hingga mencapai 40,2 juta gigajoule (GJ) pada 2030, dan 52,5 juta GJ pada 2060.

Lalu, perseroan juga menargetkan untuk melakukan digitalisasi dan elektrifikasi alat produksi utama terutama di industri pengolahan hasil tambang, konversi bahan bakar berbasis fosil kepada energi yang ramah lingkungan seperti photovoltaic (PV), bioenergi, dan gas bumi.

"[Pada] 2060, target yang ingin kita capai adalah elterfikasi seluruh alat utama produksi, dan kemudian dilakukan melalui peningkatan EBT sebagai sumber energi ramah lingkungan."

Selain MIND ID, beberapa anggota holding pertambangan BUMN lain juga membeberkan upayanya dalam mempercepat akselerasi transisi energi RI.

Berikut upaya-upaya BUMN pertambangan di bawah MIND ID dalam percepatan transisi energi RI:

1. PT Inalum (Persero)

Jangka Pendek:

• Konversi bahan kabar HSD ke LNG;
• Pot upgrading pabrik peleburan aluminium yang bisa menghemat DC consumption 2%;
• CPC project for circular economy;
• Reboisasi lahan; dan
• Manajemen limbah berdasarkan skema business as usual (BAU).

Jangka Panjang

• Smleter greenfield project;
• PLTA Asahan 5;
• Bauran biofuel 40%; dan
• pengaplikasian panel surya.

2. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)

• Pasar karbon dan green financing
• Penggunana biodiesel
• Digitalisasi dan elekrifikasi pertambangan
• Penggunaan biomassa untuk co-firing PLTU
• Penggunaan carbon capture, utilization and storage (CCUS)
• Penggunaan hidrogen pada operasional tambang
• Peningkatan portofolio EBT dalam bisnis perusahaan dengan target 30% pendapatan pada 2030 berasal dari bisnis EBT

3. PT Antam Tbk (ANTM)

• Penggunaan biodiesel, PLN Hidropower, solar PV, dan BBM rendah emisi dan co-firiing PLTU yang diharapkan mampu menekan emisi 74.450 ton CO2
• Clean coal technology, biomassa PLTU, dan listrik berbasis EBT
• Penggunaan CCS, EBT di pembangkit, dan elektrifikas pertambangan.

4. PT Timah Tbk (TINS)

• Konsistensi penggunaan biodiesel hingga B80
• Elektrifikasi kendaraan dinas. Sebanyak 38 unit kendaraan tipe hibrida sudah dioperasikan
• Melakukan audit energi tahunan
• Implementasi dan sertifikasi ISO 50001:2018
• Implementasi dan sertifikasi monitoring, serta verifikasi energi ISO 50006:2014
• Implementasi transisi energi melalui penggunaan solar PV untuk PLTS di unit produksi dan perkantoran
• Konsisten penggunaan biodiesel B35-B40
• Asesmen opsi elektrifikasi kendaraan
• Kajian dan implementasi CCS di unit produksi
• Penggunaan biomassa sebagai co-firing dengan batu bara

(wdh)