Logo Bloomberg Technoz

Ia menambahkan, pertumbuhan tersebut merata baik di segmen wholesale maupun retail. Adapun BMRI telah menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71% year on year (yoy). 

Sementara itu dari sisi total dana pihak ketiga (DPK) BMRI hingga September 2023 BMRI mengalami kenaikan 6,6% yoy menjadi Rp 1.451,7 triliun di kuartal III. Hal ini ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp1.070 triliun, naik sebesar 12,8% yoy.  

“Pertumbuhan dana murah ini menjadi lokomotif untuk pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Mandiri karena kita tentu di dalam kondisi kompetisi likuiditas yang ketat ini akan menjadi salah satu jalan keluar untuk mempertahankan cost of fund di level yang rendah,” tambahnya. 

Kopra, sebagai platform layanan wholesale bank turut berkontribusi pada capaian Bank Mandiri. Transaksi akan  berputar dalam bentuk transaksi giro. Sementara untuk nasabah retail yang menggunakan aplikasi Livin, lanjut Sigit, akan lebih banyak menyimpan dananya di tabungan, yang secara langsung memberi efek terhadap cost of fund yang murah.

“Jadi fokus kepada CASA adalah strategi kami untuk terus menjaga pertumbuhan dana biaya ketiga dan juga menjaga cost of fund di level yang baik,” tuturnya. 

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengungkapkan bahwa perseroan akan menggarap sektor potensial yang didukung dengan digitalisasi.  Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih positif, pihaknya juga optimistis bisa mencetak kinerja yang juga optimal di akhir tahun ini.

Adapun, sektor industri yang menjadi sumber pertumbuhan BMRI antara lain sektor pemerintahan, makanan minuman, telekomunikasi, energi dan air, jasa keuangan, dan pengolahan terkait hilirisasi minerba.

(wep)

No more pages