Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten jasa konstruksi grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) pada kinerja 2022 masih mencatatkan kerugian. Akan tetapi, nilai rugi mengalami penyusutan 35% dibandingkan dengan kinerja 2021 kemarin. Dalam laporan keuangan 2022, ACST membukukan rugi bersih sebesar Rp 448,9 miliar.

Sepanjang tahun lalu Perseroan meraih pendapatan Rp 1,03 triliun, atau turun 30% secara tahunan. Dalam materi paparan publik, ACST memperoleh capaian kontrak baru sebesar Rp 2,1 triliun. Kontrak terdiri dari, proyek memperluas jalan tol Tangerang - Merak 3, proyek pembangunan fasilitas pabrik PT Astra Honda Motor, dan proyek pembangunan gedung PT Astra Daihatsu Motor.

Perseroan mencatatkan pendapatan jasa konstruksi, baik dari pihak ketiga ataupun pihak berelasi total Rp 912,9 miliar, menjadi yang paling dominan dari seluruh kontribusi usaha ACST. Sementara pendapatan dari jasa penunjang konstruksi total Rp 80,5 miliar. Pendapatan dari hasil perdagangan hanya Rp 43,3 miliar.

Dalam menjalankan operasional bisnis, ACST tercatat membukukan penurunan jumlah aset menjadi Rp 2,11 triliun. Posisi kas dan setara kas juga turun menjadi Rp 205 miliar. Namun liabilitas mengalami kenaikan menjadi Rp 1,44 triliun dari sebelumnya Rp 1,36 triliun pada Desember 2021.

Pada rasio profitabilias ACST, tercatat Return on Equity (RoE) terkontraksi makin dalam menjadi -66,90%, kemudian Return on Assets (RoA) menjadi -21,26%, dengan pencapaian EBITDA terhadap pendapatan -31,45%.