Adapun perhitungan awal (Preliminary) data Composite PMI zona Euro naik ke level 47,1 di bulan November dari sebelumnya sempat ada di level terendah dalam 3 tahun, 46,5 di bulan Oktober dan sedikit di atas ekspektasi pasar 46,9.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Menyusul perhitungan awal (Preliminary) data HCOB Manufacturing PMI zona Euro naik ke level 43,8 di bulan November dari level 43,1 di bulan Oktober. Ini adalah level tertinggi dalam enam bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar 43,4.
“Perhitungan awal (Preliminary) data HCOB Services PMI zona Euro naik ke level 48,2 di bulan November dari level 47,8, sedikit di atas ramalan pasar yang berada di level 48,1,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, VIX - Indeks 'Ketakutan' Wall Street dan ukuran volatilitas saham di pasar, turun ke level terendah sejak Januari 2020.
Penurunan volatilitas dan spekulasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mungkin telah selesai akan tren naik suku bunga acuan telah membuat Indeks S&P 500 naik 8,7% bulan ini, salah satu kinerja terbaik dalam seabad ini.
Menariknya lagi, menurut Bank of America, investor tengah berbondong-bondong masuk ke pasar saham dengan kecepatan tercepat dalam hampir dua tahun.
Hal senada juga dipaparkan oleh Tony Sycamore, Analis di IG Group di Sydney, saham AS kemungkinan akan melanjutkan reli, tetapi dengan catatan akan ada "sedikit penarikan tidak mengejutkan.”
"Akhir bulan, awal Desember terlihat seperti potensi yang baik untuk penarikan guna membangun energi dan menyiapkan untuk akhir tahun,” terang Sycamore.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,1% ke 7.009 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
“Penguatan IHSG pun telah mencapai target yang kami berikan. Saat ini, diperkirakan IHSG sudah berada di akhir wave v dari wave (i) sehingga penguatan IHSG pun sudah relatif terbatas, dan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (ii) dari wave [iii],” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (27/11/2023).
Herditya juga memberikan catatan, diperkirakan, koreksi dari IHSG akan menguji rentang area 6.796-6.893.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham BRIS, MAPI, MEDC dan UNIQ.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 6.900–6.930 sampai dengan resistance potensialnya di 7.050.
“Mayoritas indeks Wall Street menguat di perdagangan Jumat (24/11). Black Friday event memicu penguatan harga saham-saham ritel, seperti Walmart dan Amazon. Wall Street juga ditopang oleh posisi U.S 10-year Treasury Yield di kisaran level rendah (4,476%). Sementara mayoritas indeks di Eropa menguat dan sempat menyentuh level tertinggi dalam 9 pekan di Jumat (24/11),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham TPIA, HRUM, ASII, UNTR, BRPT, BBCA dan SRTG.
(fad/ggq)