Logo Bloomberg Technoz

Hamas dan Israel Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

News
27 November 2023 06:19

Puing bangunan yang hancur akibat serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan, Senin (30/10/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Puing bangunan yang hancur akibat serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan, Senin (30/10/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Gwen Ackerman, Dana Khraiche dan Galit Altstein—Bloomberg News

Bloomberg, Israel dan Hamas mengisyaratkan bahwa gencatan senjata sementara di Gaza dapat diperpanjang setelah hari Senin. Opsi ini bertujuan untuk memungkinkan pembebasan lebih banyak sandera dan tahanan.

Presiden AS Joe Biden mengatakan hal ini akan memungkinkan pengiriman bantuan yang "sangat dibutuhkan" ke Gaza dan pemulihan para sandera, setelah 17 orang lainnya dibebaskan oleh Hamas pada hari Minggu. Mereka termasuk seorang anak perempuan berusia empat tahun, seorang anak berkewarganegaraan ganda AS-Israel yang orangtuanya tewas dalam saat perang terjadi antara Israel dengan Hamas 7 Oktober lalu.

Jeda empat hari yang fasilitasi oleh Qatar, dimulai pada hari Jumat. Kesepakatan jeda untuk mengatur agar Hamas membebaskan 50 sandera dengan imbalan 150 tawanan dari kubu Israel — dan agar Israel menahan serangannya untuk setiap hari Hamas membebaskan 10 tawanan kembali.

Hamas telah memberikan 58 sandera hingga hari Minggu, termasuk warga non-Israel. Hamas dijadwalkan membebaskan 11 warga Israel lainnya pada hari Senin untuk memenuhi kesepakatan empat hari tersebut.