Bloomberg News - 

Bloomberg, Rusia menjadi target serangan 'drone' pesawat tak berawak terbesar dalam beberapa bulan terakhir, sehari setelah menembakkan rentetan amunisi terberat ke Ukraina dalam perang yang sudah berlangsung 22 bulan sejauh ini.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan 20 drone ditembak jatuh pada malam hari dan Minggu dini hari di setidaknya empat wilayah, termasuk Moskow.

Sergei Sobyanin, Wali Kota ibu kota Rusia, mengatakan di saluran Telegram-nya bahwa beberapa drone telah menargetkan Moskow, dan menyebutnya sebagai “serangan besar-besaran.” Tiga bandara di wilayah Moskow memberlakukan pembatasan penerbangan yang kemudian dicabut.

Di wilayah Tula, di selatan ibu kota, sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah apartemen di sebuah gedung perumahan dan satu orang terluka ringan, kata pemerintah daerah melalui akun media sosialnya. Drone juga dilaporkan terjadi di wilayah Kaluga dan Bryansk.

Tidak termasuk serangan baru-baru ini di semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014, serangan semalam ini merupakan serangan terberat yang ditujukan ke Rusia setidaknya dalam dua bulan terakhir. Ini adalah pertama kalinya Moskow menjadi sasaran sejak musim panas.

Serangan-serangan tersebut terjadi setelah serangan Rusia terhadap Ukraina pada hari Sabtu ketika negara tersebut memperingati 90 tahun masa kelaparan selama setahun di era Soviet yang dikenal sebagai Holodomor yang diatur oleh pemimpin Soviet Josef Stalin.

Rusia menembakkan amunisi terbesar dalam konflik sejauh ini, dengan 71 dari 75 drone ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina. Peringatan udara aktif di Kyiv selama sekitar enam jam.

Intensitas serangan Rusia mereda pada Minggu pagi, dengan sembilan drone lainnya dilaporkan oleh Angkatan Udara Ukraina melalui Telegram.