Adapun pinjaman terdiri atas pinjaman dalam negeri dan luar negeri, baik yang bilateral, multilateral dan commercial bank, senilai total Rp 860,62 triliun. Pinjaman luar negeri mendominasi mencapai Rp 838,94 triliun.
Kementerian Keuangan mencatat, penguatan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS sejak Desember tahun lalu hingga Januari 2023 telah membantu menurunkan posisi utang pemerintah dalam valas. Begitu juga sebaliknya. Bila nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus melemah seperti yang terjadi belakangan, itu akan menaikkan posisi utang valas pemerintah.
Sejak awal 2023, nilai tukar rupiah terhadap greenback rata-rata bergerak di kisaran Rp 15.633 per dolar AS dengan posisi terkuat rupiah terjadi pada 2 Februari lalu di level Rp 14.880. Saat ini, rupiah melemah lagi hingga ke kisaran Rp 15.200.
(rui/aji)
