Israel membantah melanggar perjanjian tersebut, BBC melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, pada Jumat membebaskan 13 warga Israel dan beberapa warga negara ganda, semuanya adalah perempuan dan anak di bawah umur. Di lain pihak, Israel membebaskan 39 tahanan, semuanya perempuan dan anak di bawah umur.
Dalam kesepakatan itu juga, Hamas juga membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga Filipina.
Sekitar 240 sandera disandera pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas menyerang komunitas Israel selatan dan pangkalan militer dari Gaza. Israel mengatakan Hamas membunuh 1.200 orang serta menyandera.
Israel membalasnya dengan membombardir Jalur Gaza, sebuah daerah kantong padat dengan sekitar 2,3 juta penduduk. Mereka juga melancarkan serangan darat di bagian utara Gaza pada akhir Oktober. Hampir 15.000 orang telah tewas di daerah kantong tersebut sejak perang dimulai, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
(bbn)