Selain itu, Analis JPMorgan Henry Wibowo dalam catatannya menyatakan, “Yang semula bersaing akan bisa menjadi teman saat keduanya memiliki kepentingan yang sama,” sebagai sebuah gambaran bahwa kolaborasi masih bisa berlangsung antara dua perusahaan yang sebelumnya adalah kompetitor.
“Jika pemberitaan soal pembicaraan [antara TikTok dan GOTO] menghasilkan kesepakatan dan disetujui oleh regulator, hal ini dapat memungkinkan TikTok untuk memenuhi aturan terbaru, dan mulai kembali bisnis e-commerce-nya di Indonesia, yang berpotensi mengubah landscape industri belanjang online," katanya.
Sementara Live streaming TikTok diprediksi akan berdampak pada kinerja Tokopedia. “Kami masih perlu menentukan apakah ini akan menjadi kontrak eksklusif. Kami akan lebih optimis jika ini adalah kesepakatan non-eksklusif dengan Instagram, karena TikTok sedang mencari lisensi e-commerce di Indonesia,” analis MayBank Etta Rusdiana Putra. Diketahui Mayapada Sekuritas Indonesia adalah pihak yang pertama mempublikasikan peluang kolaborasi Tokopedia dengan TikTok dalam risetnya 17 Oktober.
TikTok kini dalam fase pembicaraan untuk berinvestasi di Tokopedia, satu dari beberapa opsi yang dipertimbangan sebagai upaya kembali hadir di pasar Indonesia, kata sumber-sumber yang mengetahui informasi ini, dilansir Bloomberg News.
Sementara itu Sea Ltd, induk dari Shopee, kembali mengalami kerugian pada kuartal III-2023. Hal ini terpukul oleh lesunya konsumsi dan makin ketatnya persaingan dari Alibaba dan TikTok di wilayah asalnya.
Sahamnya langsung anjlok 13% di awal perdagangan — penurunan intraday terbesar dalam tiga bulan — setelah perusahaan melaporkan rugi bersih sebesar US$149 juta atau Rp2,3 triliun (kurs US$1 = Rp15.500), dibandingkan dengan laba US$322 juta pada kuartal sebelumnya.
Hasil ini mungkin memicu kekhawatiran bahwa perusahaan yang tercatat di bursa saham AS ini mengorbankan margin untuk menghadapi tekanan persaingan dari TikTok milik ByteDance Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd., atau pendatang baru seperti Temu dari PDD Holdings Inc.
Kesepakatan Tiktok dengan Tokopedia dirancang untuk menyiasati hambatan regulasi dan memungkinkan TikTok kembali menyediakan layanan belanja online di Asia Tenggara. Tiktok menghentikan operasional TikTok Shop pada 4 Oktober 2023 setelah pemerintah mengeluarkan Permendag 31/2023 yang melarang sosial media melakukan bisnis e-commerce secara bersamaan. TikTok belakangan dianggap telah menjadi disruptor bagi bisnis e-commerce di berbagai negara.
(ezr)