Logo Bloomberg Technoz

Impor Pangan Jelang Ramadan Terjegal Kenaikan Harga Global

Wike Dita Herlinda
27 February 2023 15:47

Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah menghadapi desakan untuk segera mengamankan stok dan harga pangan jelang Ramadan melalui skema impor pangan. Di tingkat global, padahal, tekanan harga tengah menggelayuti berbagai komoditas agrikultura strategis yang dibutuhkan Indonesia. 

Untuk diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah telah menerbitkan izin impor dan menitahkan berbagai BUMN pangan mengeksekusi pengadaan luar negeri terhadaap berbagai komoditas strategis sebelum Ramadan tiba pengujung Maret.

Beberapa di antaranya adalah pemberian izin impor kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk pengadaan 200.000 ton bawang putih serta 100.000 ton daging kerbau dan sapi beku. 

Lalu, mandat kepada ID Food atau PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) untuk mendatangkan 237.575 ton  gula kristal putih (GKP) alias gula konsumsi. Tidak hanya itu, sekitar 50.000 ton beras impor oleh Perum Bulog (Persero) juga akan tiba pada bulan ini.

Kita mau impor 500.000 ton [beras] saja cari ke negara-negara yang biasanya stoknya menumpuk, sekarang mereka enggak mau keluarin.

Presiden Joko Widodo

Namun, upaya pemerintah mengamankan stok dan harga pangan jelang Ramadan dihadapkan pada tantangan anomali harga berbagai komoditas pangan di berbagai negara pemasok utama. Untuk komoditas bawang putih, misalnya, harga di China sudah mencapai sekitar US$150/ton.