Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan tekanan pada pasar keuangan Indonesia sudah mereda. Hal ini terlihat dari kembali masuknya dana asing ke surat berharga Indonesia dan nilai tukar rupiah tak terlalu berfluktuasi.

Sri Mulyani menyebutkan tekanan yang dirasakan Indonesia karena kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

“Pasar keuangan semenjak September-Oktober tertekan dan pada November sudah agak reda pada,” terangnya terangnya di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Salah satu buktinya adalah adanya aliran dana asing ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp66,88 triliun dan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak awal tahun yang menyentuh 1,88%.

“Yield surat beharga masih terjaga. Rupiah menguat lagi. Kondisi global pasar keuangan surat berharga terasa September hingga Oktober, sekarang mereda,” terang Sri Mulyani.