Platformnya untuk melakukan perundingan damai dengan China dan bertindak sebagai perantara utama antara Washington dan Beijing telah gagal menarik perhatian pemilih.
Tujuan Gou untuk menjadi presiden Taiwan menghadapi beberapa hambatan. Kampanyenya menghadapi penyelidikan di Taiwan atas dugaan memberikan uang tunai sebagai imbalan untuk tanda tangan.
Selain itu, penyelidikan mendadak yang dilakukan Beijing terhadap Foxconn, perusahaan yang didirikan Gou pada 1974, memicu kembali kekhawatiran bahwa dia akan rentan terhadap tekanan dari China jika menang. Penyelidikan dilakukan setelah Gou mengatakan dia tidak akan tunduk pada ancaman dari China.
Keputusan Gou diambil hanya beberapa jam sebelum batas waktu pendaftaran resmi pemilu pada Jumat. Partai-partai oposisi utama Taiwan telah mengajukan diri untuk bersaing menjadi presiden setelah pembicaran terkait potensi aliansi gagal pada Kamis.
Journalists, photographers and hardcore fans waiting for the Foxconn billionaire Terry Gou to show up at the Central Election Commission….#willhe #willhenot #taiwan #election pic.twitter.com/q5rKLq6h5i
— Betty Hou (@betty_hou_1108) November 24, 2023
Hou Yu-ih dari Parti Kuomintang menunjuk pembawa acara TV Jaw Shaw-kong sebagai pasangan calon wakil presidennya pada Jumat pagi. Mereka mengajukan berkas resmi untuk mencalonkan diri dalam pemilihan 13 Januari mendatang. Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan juga mengajukan pendaftaran, memilih legislator Wu Hsin-ying sebagai pasangannya.
Mereka akan bersaing dengan kandidat DPP, Wakil Presiden Lai Ching-te.
(bbn)