Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dunia masih diliputi oleh ketidakpastian yang tinggi. Tekanan dominan masih datang dari negara maju seperti Amerika Serikat (AS), China dan Eropa.

Sri Mulyani mencontohkan adanya tekanan dari suku bunga tinggi obligasi AS (US Treasury) yang pada Oktober lalu US Treasury tenor 10 tahun mencapai di atas 5%. Ini pertama kalinya sejak 2007. Hal ini menyebabkan keluarnya dana asing dari berbagai negara.

“Situasi di AS menyebabkan suku bunga higher for longer yang menyebabkan makin tingginya cost of fund meminjam bagi negara-negara di dunia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/11/2024). “Indeks dolar AS menguat menimbulkan implikasi ke seluruh negara dunia.”

Tekanan dari China berasal dari kondisi ekonomi negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu yang masih melemah yang diperkirakan akan bersifat jangka panjang karena menyangkut faktor struktural.

“Sektor properti dan pinjaman dari pemerintah daerah membebani perekonomian China, menyebabkan beban cuku tinggi sehingga pemulihan ekonomi tidak berjalan cepat,” terangnya.