"Kenegarawanan itu penting. Teori Representasi tadi beliau ceritakan bahwa banyak orang kecil sekarang agak sulit. 'Siapa wakil saya yang harus bisa menyuarakan suara saya?'. Itu sebenarnya mencolek hati para politisi. Kita-kita yang duduk dalam jabatan publik untuk lebih perhatian pada mereka. Beliau cerita soal kemiskinan, soal akses-akses kemudahan menuju kesejahteraan," ujar Ganjar.
"Beliau sebagai intelektual, sebagai tokoh agama tentu beliau punya sikap pribadi tapi tidak boleh berpihak secara terbuka, secara institusinya netral begitu ya, sehingga saya sangat hormat. Ini (pertemuan) seorang orang yang lebih muda datang kepada orang yang lebih tua, meskipun rambutnya sama," kata dia lagi.
Romo Magnis juga mengingatkan Ganjar agar senantiasa tegak lurus kepada kepentingan bangsa dan negara. Sekalipun situasi demokrasi Indonesia saat ini tengah mengalami kemunduran dan banyak tantangan.
"Semoga Tuhan memberkati, dan silakan jalan terus," ucapnya.
(ezr)