Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti mayoritas belanja pemerintah pusat digelontorkan langsung untuk masyarakat, sebagian besar untuk dana perlindungan sosial. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat tercatat Rp1.572,23 triliun, atau 69,99% terhadap pagu. Nilai ini turun 5,94% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Realisasi tersebut terdiri dari realisasi nelanja kementerian/lembaga (K/L) Rp768,67 triliun, atau 76,80% terhadap pagu dan naik 1,93% (yoy). Belanja K/L dipengaruhi oleh dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu, pelaksanaan pembangunan ibu kota negara (IKN), percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, dan penyaluran berbagai bansos.

Kemudian, realisasi belanja non-K/L Rp803,55 triliun, atau 64,51% terhadap pagu, dan turun 12,40% (yoy). Belanja non-K/L dipengaruhi oleh realisasi subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, program Kartu Prakerja, serta subsidi pupuk. Selanjutnya, realisasi transfer ke daerah tercatat Rp668,55 triliun, atau 82,06% terhadap pagu dan turun 1,57% (yoy).

Mayoritas belanja pemerintah pusat, yakni Rp899,1 triliun atau 57,2% digelontorkan untuk manfaat langsung kepada masyarakat.