Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Beberkan Alasan Rupiah Konsisten Melemah

Rosmayanti
24 November 2023 14:40

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah dalam kurun waktu yang panjang karena transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit.

Pengamat Pasar Uang Junito Ahmad Haryono menjelaskan rupiah bisa saja menguat ke level Rp14.500/US$.  Dengan catatan, kinerja transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia surplus. Saat ini, neraca perdagangan, yang terdiri dari ekspor dan impor, masih surplus dalam beberapa bulan terakhir.

“Sebenarnya peluang rupiah menguat dari Rp15.500 ke Rp14.500 ada nggak? Jawabannya ada, tapi indikator Indonesia untuk transaksi berjalan dan NPI defisit. Defisit kenapa? Karena kinerja obligasi yang pasar obligasi tadinya ada 39% dimiliki asing, sekarang turun ke 14%," ujar Junito usai media briefing Perhimpuan Bank Nasional (Perbanas) di Padalarang, Kamis (23/11/2023).

Dia membeberkan porsi kepemilikan asing pada obligasi domestik turun terus meneruk, dan tidak naik lagi sampai sekarang.

Dalam pidato Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2023, nilai tukar rupiah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di level Rp15.300. Menurut dia, hal ini mensyaratkan akan ada fluktuasi.