Pekan lalu, Hong Kong diketahui sempat memperpanjang kewajiban maskernya selama dua minggu hingga 8 Maret di tengah kampanye pariwisata "Hello Hong Kong".
Kota ini tengah berupaya untuk membangun kembali kedudukan globalnya dengan membagikan tiket pesawat gratis untuk para wisatawannya. Namun, kebijakan masker yang masih ketat ini justru berpotensi menurunkan minat wisatawan dan memberikan gagasan bahwa kondisi belum sepenuhnya kembali normal.
Pemberlakuan kebijakan masker dimulai pada tiga tahun lalu seiring dengan meningkatnya kasus covid-19, dan tetap memberlakukannya saat sebagian besar dunia melonggarkan pembatasan sosial pandemi.
Peraturan Ini adalah pembatasan terakhir Hong Kong seiring dengan keberhasilan kota itu dalam mengontrol virus dan dibukanya kembali perbatasan pada Desember lalu setelah China menghapus kebijakan nol-covid.
Pemimpin Hong Kong John Lee telah berulang kali menyampaikan harapannya untuk menghapus aturan setelah lonjakan musim dingin berakhir, tetapi hingga saat ini belum memberikan keterangan lebih lanjut.
(bbn)