Suku Bunga Acuan 6%, Analis: Demi Jaga Rupiah
Rosmayanti
24 November 2023 12:45
Bloomberg Technoz, Padalarang - Pengamat Pasar Uang Junito Ahmad Haryono menilai Bank Indonesia (BI) memiliki alasan-alasan yang baik untuk menahan suku bunga acuan di 6%. Namun, ada indikasi bahwa BI lebih mengutamakan kestabilan nilai tukar rupiah supaya tidak tembus Rp16 ribu ke atas.
Oleh karena itu, level selisih suku bunga rupiah dengan mata uang lainnya masih terjaga, sehingga menarik orang untuk berinvestasi di mata uang rupiah.
“Indikasi kedua memang ada tekanan geopolitik masih berlangsung dan ini bisa menjadi liar. Kalau Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga, maka korbannya atau impact-nya adalah nilai tukarnya bisa melemah, lebih jauh lagi ke atas, melemah gitu,” ujar pria yang akrab disapa Tomi ditemui usai Media Gathering Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) di Padalarang, Kamis (23/11/2023).
Tomi bilang, harapannya adalah the Fed menurunkan Fed Fund Rate sebagai policy rate Amerika Serikat (AS) seiring dengan inflasi yang sudah turun dari angka 9, 7, 5, sekarang ke angka 3,2.
“Apakah tahun depan 2024, Fed Fund Rate akan turun? Komennya dari the Fed sendiri masih stay di angka tinggi,” bebernya.