Logo Bloomberg Technoz

Lalu membentuk Partai Populis (PVV) dan masuk kabinet mantan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada tahun 2010.

Geert diketahui sempat berada di bawah pengawasan ketat kepolisian sejak 2004, setelah melontarkan pandangannya yang berbau rasis yang diungkap secara terbuka termasuk menghubungkan imigrasi Muslim dengan terorisme dan menyerukan pelarangan masjid dan Al-quran. Wilders juga pernah dihukum karena menimbulkan diskriminasi, meskipun kemudian dibebaskan, dan dia ditolak masuk ke Inggris pada tahun 2009. Namun, sayap kanan Eropa meyakini bahwa pandangan mereka sekarang telah menjadi lebih umum diterima. 

Geert Wilders. (Sumber: Bloomberg)

Pada tahun 2023, Geert memutuskan untuk maju dan memenangkan Pemilu Belanda. Kemenangan besar yang diraih Partai PVV di parlemen mendapat reaksi dari masyarakat Belanda dan negara-negara Eropa lainnya.

“Angin perubahan telah tiba,” kata Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban setelah melihat hasil Pemilu Belanda seperti dikutip dari BBC. 

Dalam kampanyenya, Greet menyuarakan mengenai keluar dari Uni-Eropa. Dia juga ingin Belanda mundur dari kewajiban iklim internasionalnya dan telah menyerukan pengurangan besar-besaran dalam imigrasi.

Belanda "telah sangat melemah karena tsunami suaka yang terus berlanjut dan imigrasi massal," demikian disebutkan dalam manifesto pemilihan partainya.

Dia telah berjanji untuk menghentikan pengiriman bantuan ke Ukraina dan menyerukan pelarangan terhadap Alquran, serta penutupan masjid.

Namun, dalam pidato malam pemilihan, dia mengatakan bahwa dia bersedia melakukan kompromi untuk mendapatkan kesepakatan koalisi, sehingga tidak jelas seberapa banyak dari kebijakan tersebut yang dapat dia terapkan.

(spt)

No more pages