Logo Bloomberg Technoz

Dengan keputusan ini menjadi kabar yang mengagetkan, yang berarti CS sebagai tokoh kripto paling berpengaruh di dunia akan menghadapi tuntutan penjara dan tidak lagi bisa menjalankan platform transaksi terbesar miliknya.

Hal ini terjadi tuntasnya investigasi multi-tahun oleh jaksa federal dan hukuman penipuan awal bulan ini terhadap Sam Bankman-Fried, pendiri bursa FTX yang runtuh akhir tahun lalu.

Karyawan di Binance terlibat dalam beragam pelanggaran, dan banyak yang menyadari konsekuensi dari mengizinkan jutaan transaksi ilegal, menurut Departemen Kehakiman dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan (Financial Crimes Enforcement Network/FinCEN).

“Binance menutup mata terhadap kewajiban hukumnya untuk mengejar keuntungan. Kegagalan yang disengaja memungkinkan uang mengalir ke teroris, penjahat ciber, dan pelaku kekerasan terhadap anak melalui platformnya,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan. 

Hal yang menjadi poin kegagalan Binance merupakan padangan hukum di AS:

  • Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menggunakan transaksi Bitcoin untuk mengumpulkan uang untuk kelompok pejuang di Palestina. Hamas, yang telah ditetapkan oleh AS sebagai organisasi teroris, membunuh lebih dari 1.200 warga Israel pada 7 Oktober. Binance gagal mengajukan laporan aktivitas mencurigakan kepada AS tentang penggalangan dana Hamas, menurut FinCEN.

  • Binance mengizinkan transaksi Bitcoin dengan organisasi teroris lainnya, termasuk al-Qaeda dan ISIS, kata FinCEN.

  • Sekitar 1,1 juta transaksi senilai US$899 juta dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di Iran, yang melanggar sanksi AS, perusahaan mengakui.

  • Pengguna bursa di Kuba dan Suriah, serta wilayah Ukraina di Krimea, Donetsk, dan Luhansk, terlibat dalam transaksi jutaan dolar yang melanggar sanksi AS, Binance mengakui.

  • Pengguna Binance menaruh dana deposit senilai US$275 juta dari BestMixer, sebuah platform crypto yang membantu mengaburkan jejak uang digital, kata perusahaan itu. Otoritas Belanda menutupnya pada tahun 2019, dengan mengatakan bahwa platform tersebut “mungkin digunakan untuk menyembunyikan dan mencuci aliran uang hasil kejahatan.”

  • Konsumen Binance memindahkan US$106 juta dalam bentuk Bitcoin dari Hydra Market, pasar darknet Rusia, ke dompet Binance selama periode tahun 2017 dan 2022, perusahaan mengakui. Pihak berwenang AS dan Jerman menyita server Hydra pada tahun 2022, menyebutnya sebagai pasar darknet terbesar dan paling dikenal di dunia. Mereka menjual perangkat software hasil peretasan, ID palsu, dan obat-obatan terlarang seperti heroin, kokain, dan LSD.

  • Jalur Binance menangani puluhan hingga juta dolar dalam transaksi yang melibatkan 24 jenis ransomware, dengan nama-nama seperti; SamSam, Satan, dan WannaCry. Meskipun perusahaan bekerja sama dengan penegak hukum ketika diberitahu, perusahaan tidak memberikan informasi penting kepada pihak berwenang atas serangan tersebut, kata FinCEN. Pada tahun 2021, AS mendakwa tiga peretas militer Korea Utara atas serangan WannaCry.

  • Lebih dari 1.000 transaksi terjadi yang melibatkan tiga marketplaces yang memperdagangkan pornografi anak dan materi terkait, demikian ungkap FinCEN. Salah satu administrator dari salah satu situs tersebut, Dark Scandals, didakwa pada tahun 2020. Situs tersebut menampilkan video pemerkosaan dengan kekerasan.

(bbn)

No more pages