Bloomberg Technoz, Sorong - Presiden Jokowi meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3, yang merupakan proyek pengembangan kilang gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) yang terletak di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Puji syukur alhamdulillah hari ini kita akan resmikan tangguh train 3 penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Proyek tangguh train 3 ini dibangun dengan investasi US$4,83 miliar atau Rp72,45 triliun rupiah,” ujar Jokowi dalam sambutannya, Jumat (24/11/2023).
Adapun lapangan gas Tangguh sendiri telah beroperasi sejak 2009 melalui dua train kilang LNG dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 million ton per annum (mtpa).
Dengan diresmikannya train ketiga ini, diharapkan dapat menambah total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 million ton per annum (mtap), atau 35% dari total produksi LNG nasional.
Selain meresmikan Proyek Tangguh Train 3, pada kesempatan ini juga akan dilakukan pengembangan 3 (tiga) proyek lain di Papua Barat yang masih merupakan bagian dari proyek hulu migas dan turunannya.
Ketiga proyek itu yakni Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) Ubadari yang merupakan proyek terintegrasi berikutnya dari Proyek Tangguh. Kedua, proyek hilirisasi blue ammonia. Dan ketiga, akan segera dimulainya pengembangan Lapangan Gas Alam Asap Kido Merah (AKM) pada wilayah kerja Kasuri.
Produksi gas dari Lapangan AKM ini sebagian akan digunakan untuk mendukung pasokan bahan baku bagi pabrik Pupuk Kaltim yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Fakfak.
"Saya berterima kasih atas investasi yang baru ini dan yang saya senang proyek ini banyak menyerap tenaga kerja."
Sekadar catatan, proyek Tangguh Train 3 sempat diadang pandemi Covid-19 dan membutuhkan waktu 6,5 tahun untuk penyelesaiannya, setelah mendapatkan persetujuan akhir investasi pada 2016.
Menurut SKK Migas, pada puncak konstruksi, terdapat lebih dari 13.500 pekerja yang terlibat dalam konstruksi proyek yang terletak di wilayah terpencil ini dan sebanyak 155 juta jam kerja telah dihabiskan untuk merampungkan proyek.
EVP Gas and Lowcarbon Energy BP, Anja-Isabel Dotzenrath, mengatakan Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman, hal ini menandakan fase baru untuk Tangguh LNG dan ini merupakan capaian yang amat membanggakan untuk bp dan juga para mitra Tangguh.
“Membangun bisnis gas/LNG adalah strategi kami untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terpadu, yang berinvestasi ke sistem energi hidrokarbon dan kepada pembangunan bisnis rendah karbon yang baru," jelas Anja.
Sebagian gas yang diproduksi oleh Tangguh Train 3 akan didedikasikan kepada elektrifikasi di Papua Barat dan untuk melanjutkan pengembangan pekerja Tangguh dari Papua dari 73% sampai 85% pada 2029.
(ibn/spt)