Ketiga proyek itu yakni Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) Ubadari yang merupakan proyek terintegrasi berikutnya dari Proyek Tangguh. Kedua, proyek hilirisasi blue ammonia. Dan ketiga, akan segera dimulainya pengembangan Lapangan Gas Alam Asap Kido Merah (AKM) pada wilayah kerja Kasuri.
Produksi gas dari Lapangan AKM ini sebagian akan digunakan untuk mendukung pasokan bahan baku bagi pabrik Pupuk Kaltim yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Fakfak.
"Saya berterima kasih atas investasi yang baru ini dan yang saya senang proyek ini banyak menyerap tenaga kerja."
Sekadar catatan, proyek Tangguh Train 3 sempat diadang pandemi Covid-19 dan membutuhkan waktu 6,5 tahun untuk penyelesaiannya, setelah mendapatkan persetujuan akhir investasi pada 2016.
Menurut SKK Migas, pada puncak konstruksi, terdapat lebih dari 13.500 pekerja yang terlibat dalam konstruksi proyek yang terletak di wilayah terpencil ini dan sebanyak 155 juta jam kerja telah dihabiskan untuk merampungkan proyek.
EVP Gas and Lowcarbon Energy BP, Anja-Isabel Dotzenrath, mengatakan Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman, hal ini menandakan fase baru untuk Tangguh LNG dan ini merupakan capaian yang amat membanggakan untuk bp dan juga para mitra Tangguh.
“Membangun bisnis gas/LNG adalah strategi kami untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terpadu, yang berinvestasi ke sistem energi hidrokarbon dan kepada pembangunan bisnis rendah karbon yang baru," jelas Anja.
Sebagian gas yang diproduksi oleh Tangguh Train 3 akan didedikasikan kepada elektrifikasi di Papua Barat dan untuk melanjutkan pengembangan pekerja Tangguh dari Papua dari 73% sampai 85% pada 2029.
(ibn/spt)