Logo Bloomberg Technoz

"Ini adalah jam-jam kritis," kata Presiden Israel Isaac Herzog sebelumnya pada hari Kamis setelah bertemu dengan perdana menteri Spanyol dan Belgia. "Kami menunggu dan berdoa untuk kembalinya kelompok sandera pertama dan masuknya ke dalam gencatan senjata yang disepakati."

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia masih yakin dapat membebaskan sekitar 240 orang yang diculik oleh Hamas bulan lalu.

Perjanjian ini "bukan tanpa tantangan," kata Netanyahu setelah bertemu Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di Israel. "Tetapi kita harus, kami berharap tahap pertama ini dapat dilaksanakan."

Di Gaza utara, terjadi pertempuran lebih lanjut antara Hamas dan pasukan Israel. Di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, terjadi baku tembak lebih lanjut pada hari Kamis ketika kelompok Hizbullah melepaskan tembakan roket terbanyak sejak perang dimulai.

Kedua pihak sepakat Hamas akan membebaskan 50 wanita dan anak-anak. Sebagai imbalannya, Israel akan melepaskan 150 perempuan dan warga Palestina di bawah usia 19 tahun dari penjara Israel. Para pejabat AS mengatakan tiga warga Amerika akan menjadi bagian dari sandera yang meninggalkan Gaza.

Netanyahu mengatakan bahwa perang akan terus berlanjut hingga Hamas hancur. Namun, perjanjian ini masih akan menandai jeda besar pertama dalam pertempuran sejak konflik ini pecah enam pekan lalu.

Media Israel melaporkan bahwa gencatan senjata akan dimulai hanya setelah Palang Merah menerima sandera dari Hamas. Seorang pejabat Mesir mengatakan hal itu diperkirakan terjadi pada Jumat.

Di bawah perjanjian tersebut, lebih banyak bantuan diperkirakan akan mengalir ke Gaza untuk meringankan apa yang dikatakan PBB sebagai bencana kemanusiaan. Pada tahap kedua, jeda pertempuran dapat diperpanjang satu hari lagi untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

Perjanjian ini tidak memenuhi tuntutan dari banyak negara untuk memperpanjang gencatan senjata. Israel dan AS menolak langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu akan memungkinkan Hamas mempersenjatai diri kembali.

Hasil perjanjian ini merupakan pertaruhan besar bagi Presiden AS Joe Biden, yang menghadapi tekanan dari banyak anggota partainya sendiri untuk mengakhiri serangan Israel, yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang. Lebih dari 14.850 orang, termasuk 6.150 anak-anak, telah tewas sejak itu di Palestina.

Biden dan Netanyahu berbicara melalui telepon pada hari Kamis. Biden menekankan "pentingnya menjaga ketenangan di sepanjang perbatasan Lebanon serta di Tepi Barat" selama jeda. Menurut laporan Channel 13, Netanyahu tidak memberikan komitmen konkret.

Upaya diplomasi yang lebih luas untuk mengatasi konflik terus berlanjut. PM Inggris Cameron bertemu dengan pejabat Palestina dan Israel. Dia juga berkunjung ke salah satu komunitas Israel di dekat Gaza, di mana penduduknya dibantai oleh Hamas pada Oktober.

Kejadian lain di wilayah tersebut menyoroti risiko meluasnya perang.

Hizbollah, yang juga didanai oleh Iran dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, dilaporkan oleh Al-Manar TV bahwa mereka mengatakan telah meluncurkan 48 roket Katyusha ke pangkalan militer Israel. Israel mengatakan berhasil mencegat beberapa di antaranya dan memberikan serangan balasan.

Sebelumnya, media pemerintah Lebanon melaporkan serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di desa Beit Yahoun menewaskan empat orang dan melukai satu orang lainnya. Hizbullah mengatakan lima anggotanya tewas, termasuk putra ketua blok tersebut di parlemen. Tidak jelas apakah itu merupakan insiden yang sama.

Belum jelas apakah kelompok seperti Hizbullah dan Houthi di Yaman, yang merebut kapal yang dimiliki Israel pada hari Minggu dan telah menembakkan misil ke Israel dalam sebulan terakhir, akan menghormati kesepakatan gencatan senjata.

(bbn)

No more pages