Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara stagnan pada perdagangan kemarin. Membaik, karena harga si batu hitam sebelumnya turun 3 hari beruntun.
Pada Kamis (24/11/2023), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 122,15/ton. Sama persis dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Walau hanya stagnan, tetapi ini sudah lebih baik karena harga batu bara sempat turun 3 hari beruntun pada 20-22 November. Selama 3 hari tersebut, harga turun 0,89%.
Batu bara masih terjebak dalam tren negatif. Dalam sepekan terakhir, harga turun hampir 1%. Selama sebulan ke belakang, ambruk 11,71%.
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31,29.
RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang di posisi bearish.
Ditambah lagi indikator Stochastic RSI berada di 89,03. Sudah di atas 80, yang berarti sudah jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, harga batu bara masih mungkin turun lagi. Target support terdekat adalah US$ 121/ton yang jika tertembus bisa turun lagi menuju US$ 118/ton.
Sementara target resisten terdekat adalah US$ 123/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik ke US$ 131/ton.
Resisten terjauh ada di US$ 169/ton.
(aji)