Logo Bloomberg Technoz

Adapun, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) bank naik 11,6% yoy menjadi Rp7,44 triliun. Pendapatan bunga naik 27,98% yoy menjadi Rp11,89 triliun. Sementara itu, beban bunga membengkak 69,64% yoy menjadi Rp4,45 triliun.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan DPK perbankan hanya 3,43% yoy per Oktober 2023. Bila dibandingkan dengan bulan lalu pertumbuhan DPK perbankan menyusut. BI melaporkan DPK naik 6,54% yoy per September 2023 dibandingkan dengan sebelumnya yakni 6,24% yoy. 

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menyebut salah satu faktor dari perlambatan DPK perbankan adalah likuiditas valas. Pihaknya juga mengapresiasi kebijakan BI untuk menahan suku bunga acuan di 6%.

“Diharapkan bisa meningkatkan likuiditas valas. Pertumbuhan valas terbatas, rekening pemerintah Indonesia masih terbatas. Dari komponen PDB juga mengalami kontraksi. Harapannya rencana belanja pemerintah meningkat,” ujar Josua.

Bank Permata memproyeksikan pertumbuhan kredit dan DPK industri masih pada kisaran 5%—6% pad akhir 2023. Adapun, BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 8,99% secara yoy per Oktober 2023. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit secara tahunan per Oktober 2023 tidak jauh berbeda. BI melaporkan pertumbuhan kredit per September 2023 sebesar 8,96% yoy.

(mfd/wdh)

No more pages